Connect with us

Berita Kaltim

Jalan Suryanata Samarinda Bakal Macet, Proyek Drainase Ruas Jembatan 3 – SPBU Non Aktif Akan Dikerjakan

Published

on

Taufik (paling kanan) penanggung jawab dan Muhammad Asiri (paling kiri) foto bersama para ketua RT dan Babinsa dan Babinkamtibmas Kelurahan Air Putih) sesuai sosialisasi.

SAMARINDA – Proyek pengendalian banjir di kota Samarinda akan merambah ke Jalan P. Suryanata kelurahan Air Putih yang setiap saat bila turun hujan lebat selalu ada genangan. Dan tidak jarang menyebabkan kemacetan parah jika durasi hujannya cukup lama karena genangan mencapai ketinggian lutut orang dewasa.

Muhammad Asiri dari CV. Arya Muda Konsulindo, sebagai konsultan Pengawas proyek pengendalian Banjir ruas Jembatan Tiga – SPBU (Non Aktif) Jalan P. Suryanata kelurahan Air Putih kecamatan Samarinda Ulu menyampaikan rencana pelaksanaan proyek pembuatan drainase dengan lebar 3 meter dan tinggi 2 meter akan segera dilaksanakan.

Para ketua RT, warga beserta Babinsa dan Babinkamtibmas turut menghadiri solidaritas proyek drainase Jalan P. Suryanata Air Putih.

“Kami akan segera mulai penggalian di jalan P. Suryanata, paling cepat dua atau tiga hari ke depan. Nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp. 19.244.696.000 dengan lebar drainase 3 meter dan kedalaman 2 meter, sedangkan untuk panjang masih menyesuaikan lagi, soalnya ada perubahan desain,” jelas Asiri, saat sosialisasi pelaksanaan proyek drainase yang berlangsung di Balai Pertemuan FKPM Kantor Keluarga Air Putih, Selasa, (11/6/2024).

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh pemilik bangunan/toko/stan usaha yang dilalui, ketua RT, Babinsa, dan Babinkamtibmas kelurahan Air Putih difasilitasi Lurah Air Putih ini, Taufik penanggung jawab pihak kontraktor PT. Ranggalangi Cipta Sarana menyampaikan tidak ada biaya penggantian kepada masyarakat yang dilalui pekerjaan proyek ini. “Penggalian drainase dilakukan di area milik jalan, jadi tidak ada mengambil tanah masyarakat, kami sudah izin dan koordinasi dengan PUPR Provinsi Kaltim, dengan lebar drainase 3 meter, kedalaman 2 meter. Sedangkan untuk panjang akan disesuaikan,” jelas Taufik penanggung jawab pelaksanaan proyek tersebut.

Taufik menyampaikan dalam pelaksanaan penggalian akan menggunakan excavator PC 200. “Kami minta untuk bangunan bisa didokumentasikan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan proyek, siapa tahu ada retak atau roboh akibat pelaksanaan penggalian menggunakan excavator PC200,” kata Taufik.

Dijelaskan Taufik lebih lanjut dalam pelaksanaan tidak semuanya digali, tapi secara bertahap. “Kita gali sesuai dengan jumlah box culvert yang telah siap tersedia, saat ini ada sekitar 200 box culvert yang telah cukup umur. Begitu selesai gali, box culvert dimaksudkan, baru atasnya kita cor menyesuaikan dengan kondisi lapangan disesuaikan dengan tinggi badan jalan,” jelasnya.

Selama pekerjaan proyek, lanjut Taufik, jalan P. Suryanata mulai dari simpang empat Air Putih (Juanda-MT Haryono) hingga simpang tiga jalan Kadrie Oening (RS SMC) akan dijadikan satu jalur. “Kami sudah koordinasi dengan pihak kepolisian, jadi Kendaraan dari simpang empat Air putih yang boleh melintas, sementara roda empat yang akan menuju ke simpang air putih (jalan Antasari, Jalan Juanda, dan Jalan MT Haryono) akan dialihkan melalui jalan Kadrie Oening.” papar Taufik.

Lurah Air Putih, Ardi dalam kesempatan tersebut menyampaikan sebelum pelaksanaan proyek dimulai pihak pelaksana harus sosialisasi ke masing-masing warga yang terdampak. “Awalnya proyek ini akan dilaksanakan disisi sebelah kanan jika dari simpang empat (Juanda) Air Putih, tapi begitu disurvei ternyata banyak pipa PDAM dan krosingannya, sehingga dipindah ke sisi kiri. Yang jadi persoalan banyak gang dan jalan utama menuju perumahan Graha Indah. Bahkan dititik itu banyak sekolah,” jelas Ardi.

Beberapa usulan dari warga agar pihak kontraktor pelaksana menyediakan jembatan sementara untuk jalan akses menuju tempat usaha warga, dan demikian juga dengan galian di depan jalan Graha Indah dan gang agar disediakan jembatan darurat, dan permintaan ini disetujui pihak pelaksana dan sudah masuk perencanaan.(mn/jk).

Kaltim

Sunnu Wahyudi Siswa SMK 1 Sangatta Terpilih Sebagai Anggota Paskibraka Nasional 2024 Wakili Kaltim

Published

on

Proses seleksi Paskibraka Kabupaten Kutai Timur dilaksanakan Badan Kesbangpol Kabupaten Kutai Timur.

SANGATTA – Terpilihnya Sunnu Wahyudi (16 tahun), siswa SMKN 2 Sangatta Utara sebagai anggota Paskibraka Nasional 2024 menambah daftar panjang prestasi Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Prestasi ini menunjukkan bahwa daerah Kutim memiliki potensi besar yang mampu bersaing di tingkat nasional. Seluruh warga Kutim tentunya berharap agar Sunnu dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa nama harum daerah di kancah nasional.

Kabid Ideologi Wawasan Kebangsaan Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Agama, Badan Kesbangpol Kutim, Hapiah, menjelaskan bahwa perjalanan panjang dan berat harus ditempuh oleh para calon anggota Paskibraka sebelum terpilih.

“Seleksi dimulai dari tingkat kecamatan melalui aplikasi online. Dari 253 pendaftar, 102 orang lolos administrasi dan menjalani serangkaian tes ideologi Pancasila, kesehatan, serta kemampuan fisik dan psikologi. Dari seleksi ketat ini, terpilihlah empat siswa untuk mengikuti seleksi di tingkat provinsi,” ujar Hapiah.

Seleksi di tingkat provinsi juga tidak kalah ketat. Sunnu bersama tiga rekannya, Ajeng dari SMK Negeri 1 Sangatta Utara, Arka dari SMA Negeri 2 Sangatta Utara, dan Dela Puspita dari SMA Negeri 1 Sangatta Utara, kembali harus bersaing dengan puluhan peserta lainnya. Akhirnya, Sunnu berhasil lolos dan terpilih sebagai wakil Kaltim di tingkat nasional.

Wakil Kepala Humas SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Sartje, menyatakan bahwa sekolahnya memiliki program kemiliteran yang menjadi dasar kuat bagi siswa dalam kegiatan baris-berbaris dan Paskibraka.

“Program kemiliteran kami rutin diadakan setiap minggu dengan binaan dari Lanal Sangatta. Ini memberikan pondasi yang kuat bagi siswa kami, termasuk Sunnu, untuk berprestasi di Paskibraka,” kata Sartje.

Sunnu bukanlah siswa pertama dari Kutim yang berhasil mencapai prestasi ini. Pada tahun 2012, Thelma dari SMAN 1 Sangatta Utara dan pada tahun 2017, Meiti dari SMAN 2 Sangatta Utara juga terpilih menjadi anggota Paskibraka Nasional.

Kepastian terpilihnya Sunnu sebagai anggota Paskibraka Nasional 2024 diumumkan melalui surat bernomor 55/PE.00.04/06/2024 yang dikirimkan oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila pada 21 Juni 2024. Sunnu Wahyudi, siswa kelas 11 SMK Negeri 2 Sangatta Utara, berhasil terpilih mewakili Kalimantan Timur (Kaltim). Prestasi ini disambut dengan penuh kebanggaan oleh warga Kutim, terutama karena ini bukan kali pertama Kutim mengirimkan wakilnya ke ajang nasional bergengsi ini.

Sedangkan Sunnu Wahyudi mengaku menjadi seorang Paskibraka memang menjadi salaj satu cita-citanya sejak kecil. Akhirnya pada tahun ini bakal segera terealisasi. Dia mengaku latihan dan perjuangannya selama ini tak sia-sia.

“Tentunya berkat rencana Allah SWT, bimbingan orang tua dan guru di sekolah, kakak tingkat yang turut melatih dan semua pihak yang terus mendukung,” kata Sunnu yang berperawakan tubuh atletis ala militer.

Sambil menunggu waktu karantina, Sunnu berharap doa dan restu dari seluruh warga Kutim agar semua berjalan lancar. Selalu diberi kesehatan, sehingga tiba saatnya mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan disaksikan seluruh rakyat Indonesia. Sekaligus mengharumkan nama Kabupaten Kutim.

Dengan terpilihnya Sunnu Wahyudi, diharapkan Kutim semakin dikenal sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki sumber daya manusia yang unggul. Masyarakat Kutim kini menantikan langkah-langkah Sunnu selanjutnya dan berharap ia dapat membawa inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.(BI/Ekky)

Continue Reading

Kaltim

Musim Haji 1445 H Pemerintah Saudi Umumkan 1.301 Jamaah Wafat, 83% Jemaah Tidak Resmi

Published

on

Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

MAKKAH – Kantor Gubernur Makkah al Mukarramah merilis pengumuman dari Kementerian Kesehatan Saudi bahwa 1.301 jemaah haji wafat pada musim haji tahun ini. Kematian mereka umumnya disebabkan suhu panas yang ekstrem di Kota Suci Makkah dan sekitarnya.

Hal ini disampaikan Konsul Haji pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah Nasrullah Jasam. “Kementerian Kesehatan telah merilis bahwa ada 1.301 jemaah yang wafat pada musim haji 1445 H/2024 M,” terang Nasrullah Jasam di Makkah, Senin (24/6/2024) sebagaimana direlease kemenag.go.id.

“Dari jumlah itu, sekitar 83% di antaranya adalah jemaah haji tidak resmi atau menggunakan visa non haji,” tambahnya.

Menurut Nasrullah, suhu udara di Makkah, termasuk juga di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada periode menjelang dan sesudah puncak haji, sangat ektrem panasnya. Suhunya mencapai lebih dari 50 derajat celsius.

“Jemaah dengan visa non haji banyak yang harus berjalan jauh di bawah terik matahari, tanpa tempat berlindung atau tenda untuk beristirahat. Berdasarkan informasi yang dirilis Kementerian Kesehatan Saudi, di antara mereka ada juga sejumlah orang lanjut usia dan penderita penyakit kronis,” papar Nasrullah.

“Pemerintah Saudi terus berupaya mengindentifikasi identitas jemaah wafat tersebut agar bisa menghubungi pihak keluarga, menerbitkan sertifikat kematian, serta memakamkannya,” terang Nasrullah.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dr. Indro Murwoko, mengatakan bahwa angka kematian jemaah haji Indonesia saat puncak haji di Armuzna mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Dia mencatat, ada 40 jemaah haji Indonesia yang wafat pada periode ini. Sebanyak 11 jemaah wafat di Arafah dan 29 jemaah wafat di Mina.

“Jemaah wafat itu, secara keseluruhan ada 40 orang. Dari data itu, terbagi wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina,” terang dr. Indro Murwoko, saat ditemui di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah, baru-baru ini.

Jika dibandingkan dengan data 2023, jumlah jemaah yang wafat pada periode Armuzna tahun ini lebih kecil. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat jumlah jemaah wafat periode Armuzna pada 2023 sebanyak 64 orang. Jumlah ini terdiri atas 13 jemaah wafat di Arafah dan 51 orang wafat di Mina.

Dijelaskan dr. Indro Murwoko, jemaah haji Indonesia meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur. Ketika ada jemaah meninggal, tenaga kesehatan akan membuat Certivicate of Death (COD). Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, misalnya surat kesediaan dimakamkan, dan yang lain. “Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan,” pungkasnya.(*/mn/jk).

Continue Reading

Kaltim

Giliran Rumah di segmen Jembatan Ruhui Rahayu hingga Jembatan Gelatik Dibongkar

Published

on

Kondisi rumah warga yang masih dalam taham pembongkaran (Titah/Jurnalborneo/jk).)

SAMARINDA – Sebanyak 204 rumah di bantaran Sungai Karang Mumus, tepatnya di segmen Jembatan Ruhui Rahayu hingga Jembatan Gelatik, dibongkar demi normalisasi sungai. Langkah ini ditempuh demi mewujudkan mimpi bebas banjir di Kota Samarinda.

Langkah berani Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini menandai dimulainya tahapan normalisasi Sungai Karang Mumus, yang diharapkan menjadi solusi permanen untuk atasi banjir di Samarinda.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memimpin langsung proses pembongkaran di wilayah RT 039 Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang.

Ia menegaskan, normalisasi ini merupakan langkah krusial dalam memerangi banjir yang selama ini menghantui warga Samarinda. “Total 204 rumah di segmen ini akan dibongkar. Tahap pertama 151 rumah, dan 53 rumah sisanya di tahap kedua,” jelas Andi Harun.

Dijelaskan Seluruh rumah yang dibongkar pada tahap pertama telah diganti rugi dengan total biaya Rp 17,1 miliar. Wali Kota memastikan proses pembongkaran dilakukan secara mandiri oleh warga, dengan batas waktu hingga 28 Juni. “Kami berikan waktu hingga 28 Juni untuk bongkar rumah. Material yang masih bagus boleh dipakai kembali,” tegasnya.

Upaya ini tak berhenti di situ. Untuk 53 rumah di tahap kedua, Pemkot Samarinda telah menyiapkan anggaran Rp 39,7 miliar. Dana ini akan dianggarkan melalui APBD Perubahan 2024.

Ditegaskan Ketua Partai Gerindra Kaltim ini, normalisasi ini dilakukan secara bertahap, dikarenakan berbagai permasalahan di sungai, seperti penyempitan akibat pemukiman dan pendangkalan akibat sampah. “Penyelesaian ini bertahap, tapi kami konsisten atasi banjir. Satu hingga dua tahun ke depan, banjir di Samarinda bisa kita atasi,” harapnya.

Kepala Bidang SDA PUPR – Pera, Runandar, turut mengapresiasi langkah Pemkot Samarinda. Ia mengakui, pemukiman di bantaran sungai menjadi penyebab utama penyempitan dan aliran sungai yang tak lancar. “Normalisasi ini akan bersihkan dan lebarkan Sungai Karang Mumus hingga 40 meter,” jelasnya

Normalisasi Sungai Karang Mumus yang digagas Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim untuk atasi banjir ini juga mendapat dukungan dari warga terdampak.

“Saya dukung normalisasi ini. Banjir di sini sudah parah, sering sampai atap rumah. Semoga normalisasi ini bisa jadi solusi permanen.” ujar Erham, Wakil RT 039 Kelurahan Temindung Permai.(jb/titah/jk).

Continue Reading

Trending