Connect with us

Berita Bulungan

Kasdim 0903 Bulungan Ajak Warga Hidupkan Kembali Budaya Gotong Royong

Published

on

Kasdim 0903 Bulungan, Letkol INF Agus Sulistiyo S Sos M Si.

TANJUNG SELOR – Kasdim 0903 Bulungan, Letkol.Inf Agus Sulistiyo S Sos M Si, mengajak masyarakat untuk terus melestarikan budaya gotong royong, serta peduli terhadap lingkungan.

“Selain itu, kita juga wajib memupuk rasa toleransi, menghargai, tolong menolong antar sesama, itu lah sejatinya jatidiri bangsa kita, ” kata Kasdim 0903 Bulungan, Letkol INF Agus Sulistiyo S Sos M Siz kepada media ini, Kamis, 10/6/2021.

Budaya gotong royong, secara langsung juga merupakan kearifan lokal, yang mengandung manfaat untuk meringankan beban sesama disekitar kita.

Contohnya membersihkan lingkungan tempat tinggal bersama, seperti rumput liar yang biasanya tumbuh pada bahu jalan dan selokan yang acap kali mampet. Melalui gotong royong itu maka dengan mudah pekerjaan yang berat terselesaikan dengan baik.

Yang tidak kalah penting, membuat pos ronda atau yang lazim disebut Pos Kamling, juga bisa dimulaj secara bersama, supaya kamtibmas atau deteksi dini bisa dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.

“Disadari atau tidak budaya gotong royong ini sangat dipuji oleh bangsa lain didunia, mereka mengakui itu dan sangat unik hanya ada di Indonesia, ” ujar Letkol INF Agus Sulistiyo S Sos M Si.

Dimana hal ini lah menjadi faktor penentu diawal berdirinya Republik Indonesia, menjadi kan kita bisa bersatu dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote.

Artinya walau pun berbeda suku dan agama, namun semuanya bisa bersatu sebagaimana semboyan Bhineka Tunggal Ika

“Ingat bila kita tidak melestarikan sosial budaya sendiri dengan kewaspadaan yang baik, maka secara perlahan suatu saat akan terkikis habis oleh perkembangan zaman, ” imbuhnya.

Jadi gotong royong wajib ditularkan kepada anak-anak sejak dini, khususnya kepada generasi penerus yang memikul sejarah kemasa depan, mempertahankan nya. ” Karena mereka lah pemuda masa depan negeri ini, ” tegasnya seraya menambahkan bahwa gotong royong bukan sekedar wacana namun harus dalam bentuk nyata.

Gotong royong merupakan intisari dari Pancasila, dan saya berkeyakinan bahwa tanggung jawab untuk membangun bangsa ke depan harus dilakukan dengan cara musyawarah dalam memutuskan dan gotong royong dalam bekerja, dimana rakyat Indonesia secara bahu-membahu menyelesaikan berbagai hambatan dan tantangannya ke depan. Gotong royong bukan hanya jiwa bangsa namun juga sekaligus modal sosial dalam menghadapi masa depan. *

Editor : Sahri.

DPRD Bulungan

Pusat Pemerintahan Kabupaten Bulungan Harus Segera Kembali Dari Tanjung Selor ke Tanjung Palas

Published

on

H Hamka S IP, MH. Wakil Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG PALAS – Pengembalian pusat pemerintahan kabupaten Bulungan, ke Tanjung Palas sudah menjadi suatu keharusan serta kewajiban pemerintah untuk segera melaksanakan secepatnya. Mengingat awal terbentuknya Kabuapten Bulungan Tanjung Palas lah sebagai ibukotanya.

Perihal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Bulungan H Hamka S IP, MH, kepada media ini melalui pesan WhatsApp nya kemedia ini, Minggu 5/5/2024.

“Pengembalian pusat pemerintahan kabupaten Bulungan ke Tanjung Palas, harus segera dibahas kembali oleh pemerintah bersama DPRD agar secepatnya bisa dilaksanakan, ” tegas Hamka.

Minimal untuk keseriusan mengembalikan pusat pemerintahan itu beberapa kantor OPD sudah harus mulai berkantor di Tanjung Palas, “tidak ada alasan tak ada tempat, karena ada beberapa bangunan pemerintah yang bisa digunakan, ” imbuhnya.

Bila.perlu beberapa bangunan masyarakat yang layak bisa disewa sementara. Sebelum kantor permanen bisa terbangun.

Menurutnya, wajar bila pusat pemerintahan kembali ke Tanjung Palas, seperti awal terbentuk nya kabupaten Bulungan, kendali pemerintahan dilakukan di Tanjung Palas tersebut.

Apalagi pindah nya ke Tanjung Selor kala itu,.juga secara tiba-tiba saja. Tanpa meminta persetujuan masyarakat, jadi wajar.bila.saat ini pusat pemerintahan kabupaten Bulungan kembali sebagaimana awal berdirinya. * jk/kjs.

Continue Reading

Pemkab Bulungan

Olahraga Tradisional Tingkat SD dan SMP Sederajat Secara Resmi di Buka Bupati Syarwani

Published

on

Bupati Bulungan Syarwani S Pd M Si.

TANJUNG SELOR – Secara resmi Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si membuka Kompetisi Permainan Rakyat Olahraga Tradisional tingkat SD dan SMP sederajat di SMPN 2 Tanjung Selor, Selasa (30/2).

Kompetisi yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) berupa Lomba Egrang dan Hadang untuk tingkat SMP sederajat dan Lomba Menyumpit untuk tingkat SD dan SMP sederajat, mengisi Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Bulungan 2024.

Kegiatan tersebut diikuti para murid dan pelajar dari 9 kecamatan. Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi dan berharap kegiatan selain untuk mempertahankan serta melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional juga sebagai tempat mempererat silahturahmi di antar sekolah di Kabupaten Bulungan. * bs/jk/kjs.

Continue Reading

DPRD Bulungan

DPRD Bulungan Minta Pemkab Mendorong Petani Milenial Garap Lahan

Published

on

Kilat A Md Ketua DPRD Bulungan.

TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, Kilat A.Md mengatakan, jumlah petani milenial yang ada di Bulungan perlu distimulus agar mengalami peningkatan.

Kehadiran petani milenial dinilai penting untuk menjaga regenerasi mulai sekarang. Terlebih untuk Bulungan yang masih mengalami defisit sejumlah komoditas pangan lokal, terutama beras.

“Kami dari legislatif sangat mendukung ada program yang mampu meningkatkan jumlah petani milenial di Bulungan, kehadiran mereka sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan,” kata Kilat (27/4).

Secara teknis, pemerintah daerah diminta untuk menjalin kerjasama dengan satuan pendidikan dan perguruan tinggi yang membuka program studi tentang pertanian. Pemerintah perlu menjembatani lulusan agar bisa dan mau menerapkan ilmunya ketika lulus.

“Di Bulungan sudah dibuka jurusan jurusan pertanian, baik itu di SMK atau perguruan tinggi, artinya Bulungan sudah punya calon sumber daya manusia, tinggal bagaimana memastikan mereka memiliki kompetensi dan mau berkutat di sektor itu ketika lulus,” paparnya.

Kilat memahami bahwa ada perbedaan kewenangan antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Ranah pendidikan jenjang SMK dan perguruan tinggi melekat di pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Tinggal bagaimana berusaha mengkoordinasikannya, sehingga di level provinsi dan pusat juga mau turun membantu,” jelasnya.

Pada saat yang bersamaan, Kilat berharap ada semacam pemahaman yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa tentang nilai ekonomis sektor pertanian. Dengan begitu, ada rasa ketertarikan yang tinggi dan tidak lagi melirik lapangan pekerjaan yang non linear.

“Anak anak kita di SMK atau di kampus harus dikasih pemahaman tersebut, bahwa dengan bertani itu profit nya juga bagus. Setelah itu, OPD terkait juga harus mengawal stabilitas harga dan jaminan pendistribusiannya ke pasaran,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, petani milenial didefinisikan berusia 19–39 tahun, atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital. Teknologi digital mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern, penggunaan internet, telepon pintar, teknologi informasi, penggunaan drone, atau penggunaan kecerdasan buatan.

Total petani milenial di Kabupaten Bulungan sebanyak 3.460 orang pada tahun 2023. Data petani milenial dapat menjadi salah satu indikator tingkat regenerasi di sektor pertanian, serta menunjukkan pemanfaatan teknologi digital yang diharapkan dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan. (* adv/jk/kjs).

Continue Reading

Trending